Berkisah seorang kepadaku tentang hidupnya. Agar kiranya aku dapat memetik hikmah darinya. Seorang yang merasakan kebodohan dalam dirinya. Membiarkan setan menggerogoti jiwanya yang bersih. Menghitamkan sebagiannya. Mengajaknya berselingkuh dengan kekafiran atas nikmat Ilahi.
Hati memang sulit diterka. Karena sifatnya yang mudah berpindah. Hati yang selalu terbolak-balik. Kadang bahagia, senang, dan mulia berada. Sedetik kemudian duka melanda, sedih, dan murung menerpa. Hati gundah-gulana karena hilang tempat bersandarnya. Bingung dengan tempat kembalinya. Mau dibawa ke mana?
Jawabannya ada pada dirimu sendiri.
Kita yang tahu.
Kita yang mau.
Kita yang mampu.
Kembali kepada-Nya.
Tiada tempat kembali kecuali hanya kepada-Nya.
Sempurnakan bekal taqwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar